tulisan furqon

tulisan bapaknya furqon, mamanya dan furqon sendiri

Friday, October 13, 2006

Kapan sebaiknya menghabiskan waktu dengan anak?

Kapan sebaiknya menghabiskan waktu dengan anak?

Menurut saya, itu bergantung dengan perkembangan anak.
Semakin kecil anak, sebaiknya semakin banyak waktu yang kita harus habiskan untuk mereka. Waktu yang kita habiskan kemudian akan semakin berkurang bersamaan dengan semakin dewasanya anak.

Mengapa? karena pada usia dini anak lebih mudah menyerap segala sesuatu disekitarnya.
Termasuk pengaruh baik dan buruk. Pada usia ini anak masih bergantung dengan orang-orang terdekat. Sehingga merupakan saat yang paling tepat untuk membentuk ikatan antara orang tua dan anak. Akan terbentuk semacam pengertian antara orang tua dan anak karena semua pihak telah mengetahui karakter masing-masing. Ini semua adalah investasi yang sangat berharga pada saat anak dewasa nanti.

Sayangnya, banyak orang tua yang tidak menyadari hal ini. Saat mereka sibuk dan tidak memiliki waktu untuk anak, anak biasanya tidak mengeluh. Anak dengan kemampuan adaptasinya yang luar biasa akan mencari alternatif lain. Mereka mencari model "orang tua" yang dapat ditiru. Model itu dapat bermacam-macam, mulai dari pengasuh, nenek-kakek, teman sebaya, saudara, TV dan sebagainya.

Walaupun demikian, tidak berarti jika anak lebih banyak berinteraksi dengan orang lain hasilnya akan jelek. Kadang-kadang malah lebih bagus dibandingkan jika diasuh oleh orang tuanya langsung. Masalahnya, disaat dewasa nanti tidak akan terbentuk "ikatan batin" antara anak dan orang tuanya. Orang tua akan merasa anaknya sulit diatur, mau seenaknya sendiri. Sedangkan anak merasa orang tuanya terlalu mencampuri urusannya.

Jadi investasi waktu dengan anak di usia dini, akan menuai hasil (semoga!) belasan bahkan puluhan tahun kemudian. Seringkali yang terjadi kebalikannya, orang tua justru harus mengabiskan banyak waktu pada saat anak dewasa karena "sulit diatur" dan "bermasalah". Anda pilih yang mana?

Tulisan pertama bapaknya Furqon


Tadinya blog ini untuk menampung tulisan anak saya, Furqon (5.5 th, lahir 2001).

Salah satu hobinya adalah mendongeng (ya betul mendongeng, bukan didongengi) . Biasanya dilakukan sebelum tidur dan dipastikan membuat bapak ibunya jatuh tertidur dalam 15 menit.

Oleh karena itu saya dorong anak saya untuk menuliskan apa yang dia pikirkan dalam bentuk tulisan. Sayangnya kecepatan mengetik Furqon masih lambat, sehingga dia mogok meneruskan apa yang dia tulis. Mungkin pikirnya lebih efisien mendongeng langsung dibandingkan mengetik.

Daripada blog ini kosong, lebih baik saya, bapaknya yang melanjutkan. Blog ini akan khusus membahas apa yang terjadi dengan Furqon sebagai dokumentasi perjalanan hidupnya. Mudah-mudahan suatu saat nanti saat dia dewasa, dia dapat membaca blog ini dan memahami apa yang dipikirkan orang tuanya.

Sedikit tentang saya. Saya Yudi Wibisono, IF-ITB angkatan 94 dan berkecimpung di bidang IT. Saat ini saya menjadi dosen di Universitas Pendidikan Indonesia.
Istri saya (Masayu Leylia Khodra) adalah teman sekelas dan saat ini menjadi dosen di IF-ITB. Saya pikir kita sudah cukup bicara tentang IT di meja makan dan kamar tidur, jadi blog ini tidak akan membahas hal-hal tersebut lagi :-).

Update (Juni 07):
Blog pribadi saya: http://yudiwbs.wordpress.com
Personal website: http://fpmipa.upi.edu/staff/yudi